Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar - Review FDS PKH Yogyakarta
Bermain Sebagai Cara Anak untuk Belajar
Tidak jarang para orang tua belum begitu memahami hakikat bermain, dalam konteks ini bermain bersama anak, sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Di tengah masyarakat sendiri juga banyak yang mengaku justru bermain bersama anak itu merepotkan, belum lagi di saat sibuk-sibuknya melakukan pekerjaan rumah tangga. Padahal, sesungguhnya bermain bersama anak hasilnya bukan main-main dan banyak hikmah yang bisa diambil, diantaranya ada momen dimana orang tua bisa mengenalkan nama-nama benda yang mungkin belum diketahui olehnya, membiasakan komunikasi yang interaktif dengan anak, dan tentunya dalam momen itu terwujud curahan rasa kasih sayang orang tua kepada anak. Tidak harus ada waktu khusus untuk bermain, para orang tua bisa memanfaatkan waktu saat bekerja sambil bermain bersama anak.Perlu diketahui, bahwa sesungguhnya anak yang mendapatkan perhatian dari orang tua dengan meluangkan waktu untuk bermain bersama, secara tidak langsung dapat melatih konsentrasi anak, kemudian bertambahnya perbendaharaan kosa kata anak, dan tentunya dengan bermain bisa mengurangi perilaku buruk anak. Selain itu hubungan emosional orang tua dan anak akan semakin menguat, anak merasa bahagia dan memberikan kesempatan anak untuk mencoba hal-hal baru.
Banyak sekali jenis permainan yang dapat dimainkan dan harus disesuaikan dengan usia anak. Pastikan bahwa mainan yang digunakan dari bahan yang aman. Mainannya pun tidak harus didapat dengan cara membeli, bisa dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar, misalnya mobil-mobilan, dibuatkan mobil-mobilan dari jeruk bali.
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak
Menyambut masa depan anak, kemampuan berbahasa merupakan modal dasar anak, jadi penting untuk dipahami oleh bapak/ibu KPM PKH. Ketika kemampuan berbahasa anak berkembang, maka akan memudahkan anak berinteraksi dengan lingkungannya baik secara verbal maupun non verbal. Para orang tua harus membiasakan diri sesering mungkin berkomunikasi dengan anak, pasalnya ada sebuah kejadian dimana anak tidak bisa berbicara dengan baik akibat dari orang tua yang tidak pernah mengajak ngobrol anak.Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang para orang tua untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak, diantaranya dengan sering berbicara / berkomunikasi anak, lebih baik lagi dengan bahasa daerah, tidak hanya memperkenalkan dengan bahasa Indonesia saja. Kemudian bercerita, orang tua bisa bercerita baik dari buku atau cerita atau dari pengalaman yang dimiliki oleh orang tua. Dalam kesempatan bercerita, orang tua bisa memasukkan pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya kepada anak. Selain itu orang tua bisa menyuruh anak untuk menceritakan aktifitas yang dilalui, ini secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Cara lain bisa dilakukan dengan mengajak anak bernyanyi dan berpantun, serta menunjukkan dan menyebutkan nama-nama benda.
Kesimpulannya adalah bahwa para orang tua perlu memberikan perhatian kepada anak usia dini dengan cara bermain. Dengan bermain, anak mendapatkan manfaat baik fisiknya, sosialnya, kemampuan berfikirnya, dan kemampuan berbahasa yang meningkat.