Lakukan Ini! Cara Mengatasi Stres Pada Diri Sendiri di Tengah Pandemi
KANGIZZA – Memungkinkan banyak dari kita yang mengalami gejala stres tanpa disadari. Pikiran menjadi tidak fokus, bingung menentukan skala prioritas apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, banyak tanggungan pekerjaan kita yang tertunda, dan terkadang juga mempengaruhi isi dompet. Apakah kalian juga mengalaminya?. Nah, dalam artikel ini saya akan membagikan tips mengenai cara mengatasi stres pada diri sendiri.
Sekarang ini kita masih dalam masa pandemi Covid-19. Banyak aturan dari pemerintah yang memaksa membatasi aktifitas masyarakat. Mayoritas masyarakat yang memiliki kebiasaan berkumpul dengan komunitasnya, bisa bersosialisasi kemana saja, nonton di bioskop bareng pacar kapan saja, tiba-tiba “dipaksa” agar berdiam diri di rumah – apalagi dalam jangka waktu yang lama – tentunya lama-kelamaan akan merasakan kejenuhan yang luar biasa dan berujung tekanan dalam pikiran atau yang biasa kita sebut dengan istilah “stres”.
Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu sempat viral berita penangkapan artis kondang, suami putra salah satu kolongmerat Indonesia, Nia Ramadhani yang menggunakan narkoba. Ketika ditanya awak media alasan Nia menggunakan “barang haram” ini adalah karena stres akibat pandemi. Agak lucu memang pernyataan yang dikeluarkan Nia, pasalnya dia yang salah tetapi kemudian mengkambing hitamkan situasi Covid yang memang ini sebagai musibah nasional.
Pun demikian, alasan itu ada benarnya juga. Pandemi bagi masyarakat bawah bisa membuat stres karena bingung mencari pemasukan, sedangkan bagi masyarakat kelas atas karena bingung mau dibuang kemana uang mereka, pasalnya tempat-tempat untuk have fun banyak yang ditutup. Muehehe
Tetapi – yang jelas situasi pandemi yang berkepanjangan ini sangat berdampak terhadap kondisi psikis masyarakat kita. Jujur saja, mungkin kalian juga merasakannya.
Se-stresnya kita atas kondisi bangsa sekarang, kita harus menyadari bahwa apa yang dilakukan sekarang dengan menjaga protokol kesehatan, manut dengan kebijakan pemerintah, adalah wujud ikhtiar kita bersama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Besar harapan agar pandemi ini segera berakhir.
Barangkali artikel tentang cara mengatasi stres pada diri sendiri di tengah pandemi ini bisa menjadi referensi agar kesehatan jasmani dan rohani kalian tetap terjaga.
Cara Mengatasi Stres Pada Diri Sendiri
1. Mengubah Cara Pandang
Kemajuan teknologi sekarang membuat kita sangat mudah menerima informasi. Senyampang dengan situasi Covid-19 di Indonesia, setiap hari kita dipertontokan media-media yang begitu massif memberitakan perkembangan Covid-19.
Apa yang kalian rasakan ketika setiap hari melulu dijejali informasi Covid?, lama-lama alam bawah sadar kita akan menggiring keyakinan bahwa virus ini begitu ganas, ditambah lagi dengan berita kematian yang muncul di sana sini. Pikiranmu tidak karuan, akhirnya apa?, imun-mu berkurang kan.
Ya memang sih, media memiliki tanggungjawab untuk meliput beragam fakta di lapangan mengenai Covid. Tapi ya itu tadi, tidak jarang yang kemudian dampak dari massifnya pemberitaan tersebut bagi sebagian orang justru berbuah kekhawatiran berlebihan. Iya gak?
Tinggal kitanya saja agar bijak dalam memandang situasi supaya pikiran kita tidak stres. Terkait pemberitaan covid yang masif kita maknai bahwa agar masyarakat – termasuk kita agar lebih waspada, mengingatkan kita agar disiplin masker dan lain sebagainya.
Kita yang biasanya bebas wara-wiri kemana-kemana dam sekarang harus sering beraktifitas di rumah saja, positifnya bisa membuat isi dompet kita agak lebih irit. Uang operasional untuk bensin, bisa kita alihkan untuk memenuhi kebutuhan lain selama pandemi.
Bagaimanapun situasinya, semua tergantung cara pandang kita. Jika kita tidak bisa memanajemen pikiran, maka stres (tekanan) dalam pikiran yang kita dapat.
2. Membuat Jurnal
Membagikan masalah kepada orang lain adalah setengah cara mencari solusi atas kesulitan yang kita hadapi. Namun tidak semua masalah patut kita sharing-kan dengan orang lain, dan tidak semua orang mau mendengarkan permasalahan kita. Lebih-lebih ternyata kita salah menyodorkan curhatan kepada orang yang tidak tepat, justru bisa-bisa hanya berbuah blunder.
Sebenarnya ada salah satu cara yang bisa membuat beban pikiran perasaan kita bisa berkurang ketika mendapatkan masalah, yakni dengan membuat jurnal. Tidak sulit kok membuat jurnal, kita tinggal menuliskan peristiwa-peristiwa yang dilalui dan bagaimana perasaan kita terhadap peristiwa itu.
Ketika kalian memiliki masalah, asmara misalnya, inginnya curhat terus kan?. Ngaku saja. Kenapa seperti itu?. Karena memang pada prinsipnya bercerita kepada orang lain dapat mengurangi beban pikiran dan perasaan kita. Menceritakan peristiwa kepada orang lain pun tidak harus saat terpuruk saja, ketika mengalami peristiwa yang menyenangkan pun kita terdorong juga untuk membagikannya kepada orang lain.
Sehingga dapat kita ambil kesimpulan, membuat jurnal bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi stres kita. Dengan menulis jurnal, kita bisa mengidentifikasi, memahami serta menangani permasalahan – dari pada kita mengulang-ulang permasalahan tersebut dalam kepala.
3. Melatih Pernafasan
Pikiran yang stres bisa menjadikan kehidupan kita tidak stabil. Hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres yakni dengan melatih pernafasan. Bagi umat Budha, Hindu dan Tao percaya bahwa bernafas merupakan mekanisme untuk memperkenalkan kembali kedamaian bagi jiwa yang bermasalah.
Cara bernafasnya bagaimana?
Pernafasan yang diharapkan dalam trik ini adalah dengan cara bernafas yang bersumber dari perut, atau istilahnya pernafasan perut. Anak-anak pencak silat pasti sudah terlatih dengan pernafasan ini.
Teknis pernafasannya bisa kalian lakukan dengan dua langkah mudah :
- Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan sampai hitungan 3 – 5 detik melalui hidung
- Tahan nafas selama 2 detik dan buang nafas secara perlahan dengan hitungan 3 – 5 detik
Setiap kalian merasa tidak nyaman, lakukan pernafasan perut ini secara rutin. Saat menghembuskan nafas keluar sambil bayangkan bahwa kalian menghembuskan permasalahan yang sedang dihadapi.
4. Berfikir Positif
Cara mengatasi stres pada diri sendiri yang keempat adalah berfikir positif. Sudah tidak terbantahkan lagi berfikir positif atau positive thinking merupakan cara tepat untuk mengurangi stres kita. Setiap kita menghadapi masalah, pikiran kita lah yang akan menentukan bagaimana gambaran peristiwa yang akan terjadi ke depan.
Misalnya kalian sedang bertengkar dengan pacar karena suatu sebab. Kalau pikiran kalian negatif, pasti kesalahan-kesalahan pacar yang selalu ada dalam pikiran kalian. Jika diteruskan, tidak menutup kemungkinan hubungan kalian bisa runyam.
Berbeda lagi jika kalian mampu mengendalikan situasi dengan pikiran yang positif. Sehebat-hebatnya pertengkaran, namun kalian memenuhi isi pikiran dengan momen-momen indah saat jalan-jalan berdua, makan di angkringan berdua, mengingat-ingat kebaikannya – saya yakin situasi hubungan kalian akan semakin membaik.
Nah, di atas hanya salah satu contoh permasalahan, kalian bisa menerapkannya juga ke dalam konteks lainnya, misalnya dalam hal pekerjaan, komunitas, organisasi atau menyikapi situasi Covid seperti sekarang ini.
5. Yoga di Rumah
Ingin olahraga di luar, tapi ada Covid. Ingin olahraga, tapi tempatnya sempit. Yoga barangkali bisa menjadi alternatif cara mengatasi stres pada diri sendiri di tengah situasi pandemi sekarang. Mungkin dari beberapa teman-teman belum tahu tentang apa itu Yoga.
Yoga adalah jenis meditasi dari India yang mengkombinasi gerakan sederhana, pernafasan dalam dan teknik relaksasi. Yoga juga dikenal sebagai teknik yang efektif untuk menghilangkan stres. Pasalnya dengan teknik kombinasi yang ada di dalam yoga berhubungan dengan orfan fisik, emosional serta mental. Kalian bisa membuktikannya sendiri, saya yakin dampaknya akan langsung terasa setelah kalian mencobanya.
Kalau Yoga yang Yoga beneran, itu ada kelasnya, tapi kalian harus membayar untuk setiap pertemuannya. Kalau saya bisa memberikan tips yang mudah dan murah, kalian bisa melakukan Yoga sendiri di rumah dan untuk gerakan-gerakannya tinggal buka channel Youtube tentang gerakan-gerakan Yoga dan kalian tirukan. Simpel bukan?
6. Selesaikan Tugas
Bagaimana perasaan kalian ketika memiliki tugas yang belum terselesaikan?. Tentunya ini bisa menjadi beban tersendiri. Mau melakukan aktifitas apa saja pasti terngiang-ngiang dalam kepala tugas yang belum selesai tersebut. Mau makan ingat tugas, makan pun jadi tidak enak. Waktu mandi, ingat tugas, waktu makan pun bisa jadi ingat tugas – menu yang harusnya enak untuk dinikmati berubah menjadi hambar gara-gara tugas yang belum selesai.
Situasi semacam itu kalau dibiarkan saja, tentu kitanya berpotensi menjadi stres. Sekali lagi ini akibat tugas yang belum selesai. Walhasil – kembali kepada tugas utama, fokus kepada tugas yang diberikan pimpinan kepada kita, fokus kepada timeline yang sudah masuk ke dalam agenda – adalah cara mengatasi stres pada diri sendiri yang patut kalian coba.
Kalian harus cerdas dalam memilih tugas mana yang menjadi prioritas, sehingga berapapun agenda yang kalian miliki bisa terlaksana secara optimal. Agar timeline kalian sedikit ada tantangan, anggap saja bahwa list tugas kalian ini sebagai permainan. Misalnya kalian berlomba dengan diri sendiri – seberapa mampu kalian bisa mengerjakan tugas dalam waktu sehari, misalnya. Barangkali kalian ingin mencoba.
7. Jangan Lupa Tidur yang Cukup
Berdasarkan rekomendasi medis, waktu ideal yang direkomendasikan untuk tidur adalah 8 jam selama satu hari. Saya rasa informasi ini sudah masyhur diketahui banyak orang. Namun, apakah kalian kalau tidur sudah 8 jam sehari?. Saya yakin kalian susah mempraktekkannya, termasuk saya sendiri.
Sepertinya memang kita-kita ini – kalau bahasa jawanya “eman” untuk menghabiskan waktu hanya untuk tidur. Apalagi kalau kita sedang melakukan aktifitas menyenangkan, kayaknya berat untuk berhenti. Misalnya kadung dapat tim mabar yang GG dan rank naik terus, atau terlanjur mendapatkan mood buat nulis di blog seperti saya sekarang ini, melototin laptop berjam-jam sekalipun ya ayok aja.
Tetapi kalian harus paham bahwa tubuh manusia pasti ada batasnya, jika fisik kalian normatif seperti umumnya orang – kebiasaan tidur kurang dari 8 jam sehari sangat mempengaruhi dropnya kondisi tubuh. Badan terasa pegal, kepala ada pening-peningnya, dan yang pasti mengurangi tingkat konsentrasi kalian.
Tidur merupakan aktifitas mendasar bagi tubuh untuk memulihkan tenaga serta menurunkan saraf otak yang tegang karena beraktifitas seharian. Oleh karenanya mengalokasikan waktu tidur selama 8 jam sehari masuk menjadi salah satu cara mengatasi stres pada diri sendiri yang saya rekomendasikan. Meskipun kita tidak menerapkannya setiap hari, setidaknya sempatkan untuk melakukannya, dan bandingkan mood kalian dengan tidur hanya 3-4 jam sehari.
Selamat mencoba gaes!!