Cara Ternak Kambing Bagi Hasil 10 Ekor Dijamin Menguntungkan
KANGIZZA – Berbisnis dengan cara beternak kambing adalah salah satu cara orang Indonesia agar dapur di rumah tetap bisa mengepul.
Melihat potensi yang ada di lingkungan, ditambah dengan banyak rerumputan atau dedaunan di sekitar kita sebagai pakan, menjadikan beternak kambing sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Disini saya akan berbagi kepada pembaca tentang salah satu bisnis yang menguntungkan, yakni cara ternak kambing bagi hasil 10 ekor.
Menjadi peternak kambing sebenarnya sudah lumrah dan sudah sejak lama masyarakat melakukannya, terutama yang berada di daerah pedesaan.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat yang menjadi peternak kambing, hanya memandang kambing ini sebagai aset yang sewaktu-waktu mereka butuh uang, tinggal bisa dijual.
Belum sampai berfikir menjadikan ternak kambing ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Beternak kambing jika dikatakan susah ya susah, kalau dikatakan mudah ya mudah, tergantung seberapa luas pengetahuan seseorang mengenai cara pengelolaan ternak kambing itu sendiri, dan seberapa kuat instingnya menangkap peternakan kambing sebagai lahan bisnis.
Seberapa besar sih kebutuhan pasar terhadap komoditas kambing ini?
Menjawab pertanyaan tersebut, sebenarnya kita tidak perlu menjawab dengan sekelumit data sampai ke perdagangan ekspor segala, yang mudah saja.
Coba kita baca di sekitar kita!!
Indonesia yang negara mayoritas beragama Islam, dibarengi dengan kultur keagamaan khas nusantara, memiliki ritual-ritual yang dilakukan secara ajeg dan berkelanjutan.
Misalnya, setiap tahun umat Islam merayakan hari raya kurban, setiap malam jumat ada yang mengadakan yasinan, slametan atau semacamnya.
Kemudian tradisi memperingati kematian seseorang, 7 hari, 40 hari, 1000 hari dan seterusnya.
Ada lagi, peringatan usia bayi dalam kandungan, neloni (3 bulan), tingkeban (7 bulan), dan jika bayi sudah dilahirkan berlanjut dengan Aqiqah.
Di setiap momen ritual tersebut, tersimpan sebuah amalan berupa sedekah yang diwujudkan dengan berbagi makanan kepada tetangga dan sanak saudara.
Bentuk makanan atau hidangan yang disuguhkan kepada tamu undangan, sekarang yang paling umum adalah sate kambing. Pun terkadang ada menu yang lain, misalnya sate ayam atau rames yang berlauk-kan daging sapi.
Artinya, berdasarkan penjelasan di atas, saya ingin menunjukkan bahwa kebutuhan lokal terhadap komoditas kambing cukup besar.
Ini masih lokal lho ya, belum ke sektor lain seperti kebutuhan akan ketersediaan daging kambing di rumah-rumah makan.
Di atas adalah analisa kasar mengenai kebutuhan komoditas daging kambing. Sekarang coba kita hitung kasar saja, sebagai gambaran besaran keuntungan yang didapatkan dengan menjalankan bisnis ternak kambing bagi hasil 10 ekor.
Mekanisme proses yang saya gambarkan disini adalah penggemukan atau pembesaran kambing, kemudian dijual dan menghasilkan uang.
Harga kambing bibitan di pasaran biasanya ada di kisaran harga 1.500.000 per ekor, tergantung kondisi kambing. Selanjutnya kambing ini dipelihara di kandang selama satu tahun sampai besar dan dijual ke pasar hewan atau ke perseorangan.
Harga jual biasanya ada di harga 2.500.000 per ekor. Dalam konteks ini pemilik kambing bisa mendapatkan keuntungan kisaran 1.000.000 untuk setiap ekornya.
Lha kalau ada 10 kambing, ia bisa untung sampai 10.000.000 setiap tahunnya. Apalagi kalau kita tahu tentang cara membuat pakan fermentasi kambing, tentu ini bisa lebih mengefisienkan tenaga yang dikeluarkan dengan menerapkan metode beternak yang lebih modern.
Bagaimana? Sudahkah mulai tertarik dengan usaha ternak kambing?
Diatas merupakan gambar sederhana berbisnis ternak kambing dengan model individu atau perorangan.
Modalnya dari kita, yang merawat kambingnya ya kita, kandang yang buat ya kita, yang ngarit ya kita, jadi dengan model ternak seperti ini kita perlu mengeluarkan tenaga dan waktu serba ekstra agar tidak merugi.
Namun bagi Anda yang tidak memiliki latar belakang sebagai peternak kambing, tetapi memiliki keinginan untuk berbisnis ternak kambing, Anda tetap bisa melakukannya dengan cara sistem bagi hasil.
Model Bisnis Ternak Kambing dengan Sistem Bagi Hasil
1. Sistem Gaduh
Gaduh atau penyebutan lain Gado merupakan sistem ternak bagi hasil yang paling lumrah dilakukan masyarakat.
Bagi yang belum tahu, gaduh adalah sistem pemeliharaan ternak antara dua pihak, pihak pertama sebagai pemodal, cempe atau anak kambing sebagai modal, dan pihak kedua sebagai pemelihara ternak.
Dalam ilustrasi ini, Anda berposisi sebagai pemilik modal. Cempe yang dijadikan modal adalah cempe jantan. Pembagian hasil didapatkan dengan membagi hasil penjualan dari cempe yang sudah dibesarkan.
Pemodal menyediakan modal berupa 10 ekor cempe kambing. Karena tidak memiliki kandang atau waktu yang cukup untuk memelihara sendiri, maka kemudian pemodal bekerjasama dengan orang lain yang diminta untuk memelihara cempe tersebut sampai besar.
Pemodal tidak lagi terbebani dengan soal pakan, perawatan kambing dan kebersihan kandang. Karena ini sepenuhnya sudah menjadi tanggung jawab peternak kambing.
Setelah 10 kambing sudah memasuki usia produktif, atau setidaknya sudah layak jual, keuntungan dari penjualan tersebut dibagi menjadi dua, antara pemodal dan peternak.
Berapa pembagian keuntungannya?.
Biasanya yang sering berlaku di masyarakat adalah 50:50, tapi terkadang juga ada yang 60:40. Pada prinsipnya, pembagian keuntungan tersebut didasarkan kepada kesepakatan di awal antara pemodal dan peternak.
Estimasikan saja, misalnya dari ternak 10 ekor kambing dengan sistem bagi hasil ini – per ekornya mendapatkan keuntungan sebesar 1.000.000 dengan kesepakatan 50:50, maka sebagai pemodal, Anda bisa meraup keuntungan dari bisnis ini sebesar 5.000.000. Walhasil Anda bisa tetap melakukan bisnis ternak kambing tanpa harus ngarit lagi.
Pun demikian, sistem gaduh ini mensyaratkan kepercayaan penuh kepada pihak kedua, artinya pihak pertama harus benar-benar tahu bagaimana integritas peternak yang ingin diajak kerjasama, pemodal juga harus tahu detail-detail peternak dalam merawat kambing yang dititipkan, agar proses bisnis pembesaran kambing yang dikerjasamakan bisa saling menguntungkan.
2. Ternak Bagi Hasil dari Proyek
Model bisnis kedua ini memanfaatkan akses atau jejaring pertemanan yang ada di instansi atau lembaga pemerintahan.
Kan banyak tuh program-program dari pemerintah, salah satunya pemberdayaan kepada masyarakat yang basic peternak dengan pemberian bantuan modal.
Nah, jika punya teman di situ, kerjasama lah, muehehe.
Asumsikan bantuan masyarakat berupa pemberian bantuan modal senilai 50.000.000. Selanjutnya, segera bentuk tim yang solid dan kongkrit untuk menjalankan bisnis ternak dengan jumlah 10 ekor.
10 juta untuk modal pembuatan kandang guna menampung 10 ekor kambing sebagaimana idealnya, sehingga memudahkan tim untuk memberikan treatment maksimal terhadap proses pembesaran ternak.
Jika per ekor bibit kambing seharga 2 juta dengan kualitas yang oke banget, maka modal yang dikeluarkan sebesar 20 juta untuk membeli 10 ekor kambing.
Sisa 20 juta bisa digunakan untuk memenuhi keperluan lain seperti biaya operasional perawatan, mulai dari inovasi pembuatan pakan yang lebih ramah dan efisien, atau bisa juga digunakan sebagai biaya cek kesehatan mantri hewan.
Saya yakin bisnis ternak semacam ini apabila bisa dilakukan secara konsisten, maka tidak menutup kemungkinan – kambing yang awalnya berjumlah 10 ekor, akan dapat bertambah lebih banyak lagi dengan perluasan kandang, sekalian dengan jumlah ternaknya.
Tetapi, yang perlu digaris bawahi, model bisnis ini sangat tergantung dengan seberapa kuat relasi yang dimiliki serta seberapa solid dan berintegritas tim yang dibentuk untuk menjalankan bisnis bersama.
3. Bisnis Beternak Kambing Online
Dewasa sekarang kehidupan semua orang tidak terlepas dari kemajuan teknologi tanpa mengenal usia dan latar belakang, minimal lekatnya seseorang dengan gadget.
Bahkan bisa dikatakan, gadget sekarang sudah masuk menjadi wilayah kebutuhan primer, setidaknya untuk komunikasi.
Pun seminimalnya fungsi komunikasi yang ada di setiap gadget, berkat kemajuan dunia teknologi, membuat developer aplikasi berlomba-lomba membuat program yang berpotensi membuat kehidupan setiap semakin mudah. Diantaranya beternak secara online.
Nuwun sewu, gaya hidup orang zaman sekarang rata-rata kesan adu gengsi satu sama lain begitu tampak nyata. Bahasa jawanya jor-joran untuk hidup sesuai dengan trend yang berkembang pada saat itu.
Bisa dibuktikan dari berbagai survey yang ada, seberapa banyak anak muda kita yang masih mau untuk menjadi petani?
Masih kah ada keinginan dari generasi kita agar mau bergelut dengan dunia peternakan untuk memutar roda perekonomian masyarakat yang ada?
Saya yakin, rata-rata lebih menghendaki untuk bekerja di perkantoran, menjadi abdi negara atau jenis-jenis pekerjaan lain yang alusan.
Tidak masalah sebenarnya, kembali lagi ke pasal bahwa “hidup itu pilihan”. Tetapi bukan berarti yang sudah bekerja di kantoran tidak memiliki kesadaran bahwa ekosistem bisnis di wilayah pertanian dan peternakan harus berlangsung.
Syukur-syukur semakin luas, mengingat kultur masyarakat kita sangat lekat dengan sektor itu. Saya meyakini banyak yang menyadari hal itu.
Prinsip berbisnis di era industri seperti sekarang sudah tidak relevan lagi jika bermain sendiri dengan gaya kapitalisme.
Lantas apa?.
Kolaborasi. Yakni dengan mengajak semua komponen untuk berjalan bersama sesuai kapasitas dan skill yang dimiliki masing-masing.
Bagi pekerja kantoran yang memiliki kesadaran seperti yang diuraikan di atas, beternak juga sudah tidak lagi hanya bisa dilakukan secara konvensional.
Tetapi ada model yang lebih canggih, yakni berinvestasi dalam proyek peternakan secara online.
Ada beragam platform ternak online yang hari ini menawarkan kerjasama investasi. Jadi pemodal disini berinvestasi berupa uang yang diserahkan kepada pengembang, kemudian melanjutkan modal tersebut kepada kelompok masyarakat peternak sebagai mitra untuk menjalankan proyek peternakan sebagaimana aturan-aturan yang disepakati bersama.
Dalam hal ini, saya bisa menyuguhkan beberapa platform ternak online yang mungkin bisa pembaca pelajari lebih lanjut.
Pastikan jeli dalam melangkah, pelajari bagaimana mekanisme proyek investasi tersebut berjalan, berapa modal yang harus dikeluarkan, dan berapa estimasi keuntungan yang didapat.
Platform ternak online ini diantaranya:
- angon.id
- kandangkambing.id
- ternaknesia, dan
- vastifarm
Secara tidak langsung, melalui platform-platform ini, Anda tetap ikut menjaga ekosistem dunia peternakan, jadinya Anda ikut beternak tanpa harus meninggalkan kantor.
Jika memiliki modal yang longgar, tidak hanya beternak dengan 10 ekor kambing saja, 50 ekor kambing pun bisa Anda jalankan sebagai lahan bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Beternak Kambing
Memulai bisnis ternak kambing dengan sistem bagi hasil, seyogyanya kita perlu membekali diri dengan wawasan mengenai seluk beluk proses ternak kambing. Setidaknya ada beberapa hal perlu dipelajari, diantaranya :
- Pembuatan kandang ternak kambing ideal
- Pemilihan bibit kambing unggul
- Pemberian pakan kambing yang benar
- Pengendalian penyakit pada ternak
- Tahap panen ternak
Mari kita bedah satu per satu ....
1. Pembuatan Kandang Ternak Kambing Ideal
Salah satu kunci sukses dalam memulai ternak kambing adalah pembuatan kandang.
Tentunya ada kriteria-kriteria kandang ideal yang bisa kita jadikan patokan untuk membuat kambing bisa tumbuh lebih sehat, gemuk, dan pada gilirannya dapat mempengaruhi harga pasar serta keuntungan yang didapat pemodal maupun peternak.
Bagaimana kriteria kandang kambing yang ideal?
Diantaranya kandang yang bersih. Untuk mendapatkan kandang bersih maka konsep bangunan pun harus dibuat kandang panggung dengan lantai yang berongga.
Dengan demikian, maka kotoran kambing akan mudah jatuh ke bawah dan dari peternak juga lebih mudah untuk membersihkan.
Selain itu, kriteria kandang kambing yang ideal adalah kandang yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab.
Penempatan lokasi nya pun diupayakan jauh dari tempat tinggal. Hal ini dimaksudkan agar si empunya rumah tidak terganggu dengan bau kotoran yang berasal dari kandang, jadi peternak dengan kambingnya sama-sama nyaman.
Sedangkan berapa ukuran kandang yang ideal untuk membesarkan kambing?.
Mengenai ini, langsung saja, saya merekomendasikan Anda untuk konsultasi kepada tukang bangunan yang terbiasa membuat kandang kambing.
Saya yakin mereka sudah paham dan bisa mengestimasi konsepan bangunan dengan mempertimbangkan budget dan lahan yang tersedia. Biasanya ukuran kandang kambing untuk per ekornya ada diangka 100 cm x 125 cm.
2. Pemilihan Bibit Kambing Unggul
Setelah pembuatan kandang beres, maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan pemilihan bibit kambing yang terbaik.
Berbicara mengenai bibit kambing, banyak sekali jenis kambing yang ada di Indonesia, diantaranya kambing kacang (jawa) atau kambing etawa.
Pemilihan jenis bibit kambing ini disesuaikan dengan target yang diinginkan. Jika targetnya adalah kambing dengan orientasi produksi susu, maka bibit kambing yang dipilih adalah jenis etawa.
Pasalnya jenis kambing ini memilik tingkat produktifitas dan kualitas susu yang lebih tinggi.
Namun apabila proses ternak kambing yang diinginkan adalah pembesaran atau penggemukan, kita bisa memilih kambing jantan jawa atau etawa. Mengingat jenis keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Kambing jawa lebih tahan banting terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan, proses penggemukannya juga lebih mudah.
Sedangkan etawa kurang lebih sama, cuma jenis ini lebih butuh perlakuan ekstra agar nanti hasil panennya lebih memuaskan.
Pun demikian, kambing jenis etawa terkenal memiliki postur yang lebih besar dari pada kambing jawa.
Kriteri bibit kambing yang berkualitas bagaimana?. Intinya kambing harus sehat, tidak gudikan, tidak cacat dan semacamnya.
Ketepatan dalam memilih bibit kambing, sangat menentukan proses penggemukan ternak yang akan dijalankan nantinya sampai tahap panen.
3. Pemberian Pakan Kambing yang Benar
Pemberian pakan kepada hewan kambing ini sebenarnya lebih mudah dari pada ternak yang lain. Kita bisa memanfaatkan rerumputan, hijau-hijauan atau dedaduan yang ada di sekitar.
Pakan ternak kambing setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi dua kategori, pertama pakan pokok, kedua pakan tambahan.
Pakan pokok terdiri hijau-hijauan, sedangkan pakan tambahan bisa menggunakan konsentrat untuk menggenjot penggemukan terhadap kambing jantan dan produktifitas terhadap kambing betina.
Kosentrat yang digunakan sebagai suplemen gizi tambahan ini bisa kita beli di toko pakan hewan.
Namun kita dapat mensiasati pemberikan pakan tambahan untuk menebakan pengeluaran biaya dengan cara membuat kosentrat sendiri dengan bahan-bahan seperti rajangan singkong sebesar 20%, ampas tahu 40% dan bekatul 40%.
Aturan pemberian pakan ternak bisa dilakukan 3 kali sehari; pagi, siang dan sore hari.
Pagi kisaran jam 8-9 dan sore jam 4-5 ternak diberikan pakan pokok berupa hijau-hijauan, dan konsentrat diberikan pada saat siang hari.
Keteraturan dalam memberikan pakat terhadap hewan ternak, dan mempertimbangkan gizi yang seimbang, dapat membuat ternak lebih sehat dan cepat gemuk.
Namun, pada kambing ternak dalam keadaan hamil, pemberian pakan berupa hijau-hijauan tidak semua aman untuk diberikan, karena ada jenis rerumputan dan daun yang tidak boleh dimakan kambing hamil.
4. Pengendalian Penyakit pada Ternak
Penyakit yang seringkali menjangkiti ternak kambing diantaranya bloat (kembung perut), pneumonia (paru-paru), gudik (scabies), cacingan, koksidiosis dan orf.
Alangkah baiknya peternak melakukan tindakan pencegahan agar penyakit-penyakit tersebut tidak menyerang hewan ternak.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit pada hewan ternak adalah sanitasi dan vaksinasi.
Sanitasi, pastikan bahwa pencahayaan di kandang cukup, pembuangan kotoran ternak tidak tersumbat – ini berkaitan dengan konsep bangunan kandang di atas, yang jelas kebersihan kandang harus terjaga.
Vaksinasi, komunikasikan dengan dokter hewan terdekat untuk memastikan kekebalan tubuh ternak terjaga dengan baik.
Biasanya dokter hewan akan memberikan vitamin-vitamin tertentu ke dalam tubuh hewan ternak dengan cara suntik.
Apabila ternak terlanjur terkena penyakit, maka treatmen selanjutnya adalah lakukan pemisahan antara ternak yang sehat dan yang sakit agar tidak menular, serta lakukan pengobatan.
5. Tahap Panen Ternak
Tahapan ini berkaitan dengan waktu yang paling tepat untuk memanen hasil ternak.
Pada konteks ini (ternak kambing dengan proses penggemukan), waktu yang paling tepat untuk menjual hewan ternak adalah jika sudah berusia satu sampai satu setengah tahun.
Mengapa demikian?
Perlu diketahui, bahwa ternak kambing pada usia tersebut sudah tidak bisa lagi tumbuh dari segi ukurannya.
Jadi, apabila sudah mencapai usia segitu, ya ini adalah waktu yang tepat untuk menjualnya.
Demikian artikel singkat mengenai cara ternak kambing bagi hasil 10 ekor. Bagaimana? Sudah mulai tertarik untuk ambil peran dalam bisnis peternakan kambing?.
Pakan melimpah, perawatan ternak mudah, apabila ndak punya banyak waktu ya tinggal cari partner yang bisa dipercaya dengan pembagian hasil yang adil dan disepakati bersama.
Yang terpenting, saling bisa menjaga kepercayaan satu pihak dengan pihak yang lain dan bisa saling menguntungkan.
Jadiii .... ayo mulai beternak kambing.