6 Perkara yang Membatalkan Pahala Puasa, Biar Puasamu Nggak Sia-Sia
Sayang kan sudah direwangi buat nahan lapar, nahan haus, sampai sebulan penuh selama bulan Ramadhan, ternyata dapatnya ya cuma lapar dan haus aja, pahalanya enggak. Sia-sia kan. Nah, biar puasa kita tambah berkah, pahalanya yang didapat juga melimpah, ada baiknya kamu simak 6 perkara yang membatalkan pahala puasa.
Puasa pada saat bulan Ramadhan merupakan kewajiban umat Islam di seluruh dunia. Puasa sendiri merupakan salah satu rukun Islam. Bagi umat muslim dimanapun selama dia sudah memenuhi syarat dan rukunnya, maka ada kewajiban baginya untuk menunaikan ibadah puasa.
Apa saja sih syarat wajib puasa? khususnya puasa bulan Ramadhan yakni ; beragama Islam, Baligh (dewasa), Berakal ; artinya dia sedang tidak mabuk, tidak gila atau cacat mental, mampu (tidak sakit atau tidak dalam perjalanan jauh), dan mengetahui awal bulan Ramadhan.
Sedangkan untuk rukun puasa hanya dua, yakni yang pertama niat, dan kedua adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Tujuan dari orang berpuasa Ramadhan sendiri tidaklah hanya menahan lapar dan haus saja, melainkan meningkatnya keimanan kita kepada Allah SWT, melatih diri menjadi manusia seutuhnya, menghormati perbedaan antar sesama manusia, dan pengharapan perilaku salikh yang dihasilkan dari berpuasa untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kita benar-benar memahami esensi dari berpuasa serta mampu melaksanakannya secara sungguh-sungguh, maka semakin besar peluang kita untuk mendapatkan pahala serta keberkahan yang luar biasa melimpah. Jadi, tidak hanya dapat lapar dan hausnya saja ya gaes, eman-eman.
Lantas, perkara apa saja sih yang menghilangkan pahala puasa?. teruskan membacanya ya.
6 Perkara yang Membatalkan Pahala Puasa
Dalam kitab Taqriratus Sadidah: 448-449, dijelaskan, “berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa,” semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang ini.
Kitab tersebut menjelaskan, terdapat 6 perkara yang bisa menghilangkan pahala puasa antara lain :
1. Ghibah
Hayo, siapa yang suka ghibahin teman atau tetangga?. Ditahan ya, kalau perlu latihan stop ghibahin orang lain, siapapun itu. Pengertian ghibah adalah “engkau menyebut kepada saudaramu yang muslim dengan sesuatu yang dibenci olehnya walaupun yang engkau sebut itu perkara yang benar.”
Ghibah kalau dalam bahasa Indonesia lebih dekat dengan menggunjing, yakni membicarakan keburukan orang lain, meskipun itu merupakan perkara yang benar. Misalnya, tetanggamu membeli kulkas baru, tapi kamu tahu kalau itu kreditan, ya sudah, cukup tau aja, hehe.
2. Namimah
Yakni menyampaikan suatu pembicaraan agar terjadi fitnah. Perilaku ini sarat dengan kebersihan hati kita. Apabila hati kita sudah diracuni oleh kebencian, sifat namimah ini berpotensi besar muncul dan terwujud melalui lisan kita.
Selama bulan puasa kita diharapkan untuk menghindari obrolan-obrolan yang tidak bermanfaat, yang justru bisa memancing lisan kita nantinya berbuah fitnah bagi orang lain.
3. Berdusta
Berdusta atau berbohong, yakni memberitahukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. No debat, tidak hanya saat menjalankan puasa saja, berdusta merupakan perkara yang dilarang oleh agama.
Oleh karenanya, selama melaksanakan ibadah puasa, mari kita niatkan juga untuk melatih diri, melatih lisan agar terjaga dari dusta. Harapannya apa? Mudah-mudahan selepas penempaan diri selama bulan puasa, setelahnya lisan kita terbiasa berkata hal-hal baik, jauh dari dusta.
4. Memandang Dibarengi Syahwat
Penjelasannya kurang lebih begini, memandang kepada sesuatu yang haram atau halal tetapi dibarengi syahwat hingga merasakan lezat saat memandang.
Misalnya-misalnya, ini misal, nonton video porno di tengah menjalankan puasa, atau saat siang hari saking panasanya cuaca, tiba-tiba muncul keinginan untuk membuka-buka gambar minuman segar di instagram, hal ini juga patut dihindari. Pasalnya selain menghanguskan pahalamu, ini juga bisa merusak kesehatan.
5. Sumpah Palsu
Yakni bersumpah dengan dusta. “Sumpah gaes .... sumpah, uduk aku seng ngentut,” padahal aslinya bau bangke yang tercium tadi merupakan hasil pembuangan gas dari silit-nya. Nah, ini contoh sederhana sumpah palsu.
6. Berkata / Merekayasa Dusta Padahal Ia Sendiri Melakukan
Contohnya begini, ketika bau kentut mengganggu atmosfer keakraban waktu ngopi bersama teman-temanmu. Seketika kamu menuding salah satu temanmu sebagai tersangka. Padahal, aslinya silit-mu sendiri yang ngawut kentut sembarangan.
Diatas merupakan amalan yang bisa mengurangi pahala puasa kalian ya gaes. Dalam rangka meraih kenikmatan dan keberkahan puasa, sebaiknya hal-hal diatas dihindari.
Mudah-mudahan tulisan mengenai 6 perkara yang membatalkan pahala puasa ini bermanfaat. Tidak lupa saya ucapakan selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan keridhoan-Nya dalam menjalankan puasa sampai akhir bulan bulan Ramadhan ya.