Usaha Ternak Kambing Bisa Menjadi Bisnis Alternatif yang Menguntungkan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak lahan subur yang bisa dijadikan peluang dalam usaha peternakan, usaha ternak kambing salah satunya. Masyarakat dapat memanfaatkan tanaman-tanaman hijau di sekitar sebagai pakan ternaknya tanpa harus melulu membeli pakan sentrat.
Mengapa memilih usaha ternak kambing?. Pasalnya harga kambing di pasaran dapat dijangkau oleh masyarakat, di samping pertimbangan pakan yang lebih ekonomis.
Banyak olahan daging kambing yang digemari masyarakat Indonesia, mulai dari sate kambing, gulai kambing dan lain sebagainya, sehingga dari segi pemasaran juga sangat mudah, tidak harus terkoneksi dengan pabrik pengolah atau semacamnya.
Selain pengambilan manfaat dari dagingnya, peternak juga bisa memperjual belikan susu kambing yang sangat terkenal khasiatnya. Susu kambing ini sekarang sudah dipasarkan secara modern, misalnya kita sekarang bisa temukan susu kambing bubuk kemasan di toko dan swalayan.
Oleh karenanya, memilih usaha ternak kambing sebagai bisnis alternatif merupakan pilihan yang sangat tepat. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya yang ada serta peluang pasar yang ada di sekitar kita untuk dijadikan pundi-pundi cuan.
Ternak Kambing Sebagai Bisnis Menguntungkan
6 Jenis Kambing di Indonesia yang Bagus Dibudidayakan
Di bawah ini beberapa jenis kambing di Indonesia yang bisa dijadikan hewan ternak untuk bisnis.
1. Kambing Kacang
Kambing ini merupakan jenis kambing yang sering dijumpai di Indonesia. Saat menjelang hari raya Idul Adha, masyarakat seringkali menjadikan kambing kacang sebagai hewan kurban.
Mengingat harganya yang terjangkau, tidak mengherankan kambing kacang adalah jenis kambing yang banyak dicari.
Selain karena harga, kambing kacang terkenal mudah dalam perawatannya. Kambing ini terkenal memiliki daya tahan tubuh yang lebih dibandingkan jenis kambing lainnya. Sehingga tidak gampang terserang penyakit.
Kambing kacang memiliki ukuran tubuh tidak terlalu besar. Bobot paling besar biasanya ada di angka 30-an kg untuk jantan, dan 25-an kg untuk betina.
2. Kambing Etawa
Kambing etawa berciri khas memiliki kaki yang pendek. Pun begitu, tubuhnya lumayan besar. Tinggi kambing etawa sekitar 127 cm untuk jantan dan 92 cm untuk kambing etawa betina.
Untuk urusan daging yang dihasilkan tidak perlu diragukan. Meskipun tinggi badannya bisa dibilang tidak terlalu tinggi, tetapi bobot kambing tidak bisa dianggap remeh. Bobot kambing etawa jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan kambing etawa betina 63 kg.
Kambing etawa dikenal sebagai kambing penghasil susu yang enak dan bergizi. Dibarengi dengan penataan kandang yang baik, kebersihan terjaga, akan membuat kambing etawa lebih banyak memroduksi susu.
3. Kambing Jawarandu
Selain kambing etawa, ada juga kambing yang biasanya dimanfaatkan susunya, yaitu kambing Jawarandu. Tanduk kecil dengan telinga panjang yang jatuh merupakan ciri khasnya.
Kambing jenis ini memiliki tampilan mirip kambing kacang. Pasalnya, kambing Jawarandu merupakan hasil persilangan dari kambing etawa dengan kambing kacang.
Mengenai ukuran, ia tergolong kambing berukuran sedang. Ia biasanya memiliki bobot sekitar 40 kg saja.
4. Kambing Boer
Selanjutnya adalah kambing boer. Kambing ini seringkali mendapat julukan “kambing sapi” karena saking besar ukuran tubuhnya.
Kambing jenis ini sebenarnya berasal dari Afrika Selatan, makanya ia memiliki ciri khas berukuran lebih besar dibandingkan kambing lokal. Berat dari kambing boer dewasa bisa mencapai 150 kg.
Selain bertubuh besar, kambing boer memiliki ciri berkaki pendek, berbulu putih dan warna coklat pada bagian atas kepala, serta bertelinga panjang dan lebar.
Secara keseluruhan tampilannya mirip anjing karena bulunya yang pendek.
5. Kambing Saanen
Satu jenis kambing ini barangkali asing di telinga kita. Tapi sebenarnya jenis kambing ini merupakan deretan jenis kambing yang dibudidayakan di Indonesia.
Kambing saanen merupakan jenis kambing yang berasal dari Swiss Barat. Kambing ini dikenal dengan kambing penghasil susu. Kambing saanen mampu menghasilkan susu 3x lipat dibandingkan kambing perah etawa.
Warna putih adalah ciri khas dari kambing saanen. Ciri lain yang melekat diantaranya kambing saanen memiliki telinga yang tegak berdiri, berhidung lancip, berekor pendek dan bulu yang tipis.
Bobot kambing ini bisa mencapai 63 kg untuk kambing betina, dan 91 kg untuk kambing jantan dewasa.
6. Kambing Gibas (Domba)
Terlepas soal sebenarnya apakah sama atau beda antara kambing dan domba, hewan ternak satu ini patut masuk daftar.
Tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih domba sebagai hewan ternak dibandingkan kambing kacang, misalnya.
Pemeliharaan yang lebih efisien dari segi tenaga dan biaya yang dikeluarkan, serta mudahnya hewan ternak ini beranak, menjadikannya sebagai hewan ternak alternatif masyarakat.
Kambing jenis lainnya sebagaimana di atas biasanya tidak sembarang daun dimakan, berbeda dengan domba, dia lebih gampang dari segi pakan.
Kambing jenis lainnya harus mencarikan pakan, sedangkan kambing gibas cukup dilepas di tanah lapang dan ia akan makan rerumputan di sekitarnya. Selain itu, kambing jenis ini lebih murah dibanding jenis lain.
Daftar Harga Bibit Anakan Kambing Berbagai Jenis
Biasanya kambing dijual di pasaran berdasarkan pada kelompok umur, anakan atau sudah dewasa yang siap potong.
Di bawah ini akan kami sajikan daftar harga bibit anakan kambing dari berbagai jenis. Yang dimaksud bibit anakan disini adalah kambing berusia 3 – 6 bulan.
- Kambing kacang ; jantan: 1.000.000 – 1.600.000, betina: 800.000 – 1.000.000
- Kambing etawa ; jantan: 2.000.000 – 3.000.000, betina: 1.700.000
- Kambing jawarandu ; jantan: 800.000 – 1.200.000, betina: 700.000 – 1.100.000
- Kambing boer ; jantan: 3.000.000 – 6.600.000, betina: 2.500.000 – 5.200.000
- Kambing saanen ; 2.500.000
- Kambing gibas ; jantan: 600.000 – 1.200.000, betina: 500.000 – 1.200.000
Cara Menggemukkan Kambing Secara Modern
Pengertian modern dalam konteks ini tidak berarti tentang peralatan peternakan canggih atau semacamnya, sehingga kita dibuat pusing karena memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.
Modern dalam proses penggemukan kambing adalah tentang manajemen pengelolaan yang direncanakan dan diterapkan sedemikian rupa terhadap hewan ternak untuk mendapatkan hasil terbaik.
Dalam menjalan usaha ternak kambing, masyarakat pada umumnya hanya terfokus untuk mencari pakan saja dengan cara ngarit yang tentu sangat menghabiskan waktu dan tenaga peternak.
Namun dengan menerapkan pengelolaan hewan ternak yang tepat, tentu akan menghasilkan hewan ternak yang sehat, bugar serta laku di pasaran dengan harga jual tinggi.
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan agar proses penggemukan kambing dapat berhasil, diantara sebagai berikut :
- Pemilihan anakan kambing
- Pengelolaan kandang
- Perawatan kambing
- Pemilihan pakan dan minum
1. Pemilihan Anakan Kambing
Memilih anakan kambing yang unggul menjadi aspek pertama yang harus diperhatikan. Apabila peternak menginginkan panenan ternak yang maksimal, tentu harus memilih bibit anakan kambing yang berkualitas.
Pastikan bahwa anakan kambing sehat, tidak ada cacat, dan berasal dari peranakan kambing yang berkualitas. Hal ini perlu dilakukan untuk mendapatkan gen peranakan kambing yang unggul.
2. Pengelolaan Kandang
Sebagaimana kita, apabila menempati tempat tinggal yang nyaman akan membuat penghuni lebih nyaman berada di dalamnya, tidak hanya nyaman – aspek keamanan juga penting.
Kiasan sebagaimana di atas perlu dijadikan sebagai patokan untuk memberikan tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi hewan ternak.
Proses berhasil dan tidaknya penggemukan hewan ternak kambing perlu ditunjang dengan pengelolaan kandang yang tepat. Ciri kandang yang bagus untuk pertumbuhan hewan ternak di antaranya yang memiliki pencahayaan yang cukup.
Jenis kandang kambing yang paling direkomendasikan sebagian besar peternak adalah kandang panggung.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapat dengan membuat kandang panggung untuk hewan ternak, di antaranya memudahkan peternak untuk membersihkan kandang, dan kotoran ternak bisa langsung jatuh ke bawah sehingga tidak mengotori badan hewan ternak.
Selain itu, dengan menempatkan ternak di dalam kandang panggung membuatnya lebih aman dari serangan binatang yang membahayakan. Selebihnya, peternak perlu secara rutin membersihkan kandang, termasuk tempat pakan.
3. Perawatan Kambing
Treatment perlu diberikan kepada hewan ternak agar tidak stres. Kambing yang selalu berada di kandang dengan ruang sempit cenderung berpotensi mengalami stress.
Oleh karenanya, perawatan yang perlu diberikan adalah dengan cara membawa kambing keluar kandang dengan cara diangon.
Dengan kambing sesekali dikeluarkan dari kandang, ia akan mendapatkan udara yang lebih bersih serta mendapatkan pencahayaan yang sangat cukup, tidak sebagaimana ketika berada di dalam kandang.
Selain pembersihan kandang dan tempat pakan sebagaimana keterangan sebelumnya, hewan ternak sendiri juga perlu diperhatikan kebersihannya. Para peternak bisa memberikan perawatan khusus seperti memandikan ternak ketika dirasa sudah sangat kotor.
Hal ini dilakukan agar hewan ternak kambing agar tetap bersih dan meminimalisir penularan virus dan bakteri yang ada di sekitar.
4. Pemilihan Pakan dan Minum
Menerapkan manajemen pakan minum ternak secara modern bisa lebih menghemat biaya dan waktu yang dikeluarkan, tidak sebagaimana pola konvensional yang menjadikan rumput sebagai makanan utama hewan ternak.
Pakan ternak modern, khususnya untuk penggemukan kambing, kita bisa mengkombinasikan rumput sebagai pakan utama dengan pakan hijauan konsentrat dan pakan fermentasi atau pakan komplit.
Pemberian pakan kombinasi tersebut menurut praktisi kesehatan ternak sebagai pakan terbaik. Pasalnya pakan fermentasi dan konsentrat mengandung protein dan serat tinggi yang membuat hewan ternak kambing lebih dan terjamin kesehatan dan gizinya.
Nah, demikianlah usaha ternak kambing yang bisa kita jadikan sebagai bisnis alternatif yang menguntungkan. Tidak perlu gengsi menjadi peternak, kalau nyata-nyata bisa mendatangkan keuntungan yang berkah, kenapa tidak?