Biaya Ganti Ban Mobil Berapa Sih? Pemilik Mobil Pemula Wajib Baca
Sebagai sesama pemula, kali ini saya akan sharing kepada pembaca mengenai biaya ganti ban mobil. Kebetulan beberapa waktu yang lalu, sebelum artikel ini saya tulis, ada pengalaman sedikit tentang topik kali ini yang siapa tahu bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Mengapa dalam artikel saya kasih tambahan judul “pemilik mobil pemula”?, saya yakin teman-teman yang berkunjung ke dalam artikel ini masih untuk pertama kalinya akan mengganti ban mobil sehingga membutuhkan informasi perkiraan biaya yang harus dikeluarkan.
Kebimbangan semacam ini lumrah dialami oleh pemilik mobil pemula. Namun, teman-teman tidak perlu khawatir, saya akan bagikan pengalaman pribadi saat pertama kali mengganti ban mobil.
Kebetulan saya adalah pengguna mobil sedan Toyota Soluna tahun 2002. Mobil sedan ini saya dapatkan pada tahun 2018. Kalau dihitung-hitung sampai sekarang sudah hampir empat tahun saya menggunakannya.
Bukan berlatar belakang orang yang paham mobil, memaksa saya harus berpacu dengan waktu untuk segera mencari circle tentang permobilan, setidaknya dengan cara ini saya dapat sharing informasi mengenai perawatan ringan kendaraan, permesinan, kelistrikannya dan lain sebagainya − sehingga sewaktu-waktu jika terjadi masalah, saya tahu apa yang harus dilakukan.
Nggak modif-modif-an? Enggak, mahal bray kalau main modifikasi mobil. Penting performa mesin mobil terawat dan bersih luar dalam bagi saya sudah cukup.
Biaya Ganti Ban Mobil
Sebelum saya bagikan informasi mengenai berapa sih biaya ganti ban mobil yang harus dikeluarkan, barangkali beberapa pengalaman pribadi dalam merawat mobil di bawah ini dapat bermanfaat, terlebih bagi teman-teman yang masih pemula sebagai pemilik mobil.
1. Ganti Oli
Sama hal-nya dengan perawatan mesin sepeda motor, mesin pada mobil juga perlu menjadi perhatian khusus. Garis besarnya jangan sampai mobil kesayangan kita telat ganti oli mesin. Pembiasaan mengganti oli mesin secara rutin setidaknya dapat menjaga kesehatan mobil kita tetap pada performa terbaiknya dan mesin tidak gampang panas.
Tidak hanya oli mesin, kenyamanan saat memaju-mundurkan presneleng (transmisi) perlu diperhatikan. Jika kita merasakan transmisi kendaraan kok agak susah dimasukkan, maka ini merupakan indikasi sudah waktunya untuk mengganti oli tansmisi.
Biasanya, rekomendasi penggantian oli mesin dipatok setelah mobil digunakan sebanyak 5.000 km. Kalau kita mengganti oli biasanya kita dikasih kertas yang digantung di bawah setir. Nah kita bisa dilihat dari situ kapan harus kembali lagi untuk ganti oli.
Nah, untuk biaya ganti oli mesin ini sekitar Rp. 250.000 dan jika sekaligus ganti oli transmisi total Rp. 330.000.
2. Ganti Evapurator
Beberapa bulan yang lalu, kebetulan ada kendala pada ac mobil sedan saya dimana saat dinyalakan − yang keluar hanya hembusan angin biasa atau kipasnya. Jadi mobil tidak dingin. Agak curiga, kira-kira apa air coolant-nya yang habis atau bagaimana.
Setelah dicek ternyata coolant masih penuh-penuh saja, tidak ada kebocoran. Kemudian saya mencoba mencari-cari informasi mengenai bengkel spesialis AC mobil. Wal hasil saya dapatkan rekomendasi bengkel AC mobil dari salah satu teman.
Sesampainya di bengkel, pengecekan dilakukan pada bagian-bagian yang mengarah ke AC mobil, termasuk dashboard ikut dibongkar. Ternyata terjadi kebocoran pada Evapurator.
Kebetulan kerusakan Evapurator tidak bisa diakali lagi karena letak kebocorannya di bagian tengah. Solusinya harus ganti yang baru. Kemudian saya minta ke tukang bengkelnya untuk mencarikan Evapurator orsinil untuk Toyota Soluna.
Setelah dipasang, hasilnya AC mobil kembali dingin. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli Evapurator ori Toyota dan pemasangannya menelan biaya kurang lebih Rp. 1.200.000.
3. Gurah Mesin
Adakalanya performa mesin terasa kurang bertenaga saat digunakan. Nah, dalam hal ini yang benar-benar bisa merasakan perbedaan performa mesin adalah pemilik mobil itu sendiri.
Makanya perlu yang namanya service secara rutin salah satunya untuk mengatasi hal-hal demikian agar mobil tetap nyaman digunakan. Kalau kondisi mobil kurang fit semacam ini, sudah pasti saya larikan ke bengkel.
Oleh bengkel biasanya akan dicek pada bagian permesinan dan untuk eksekusinya daleman mesin dibersihkan atau istilah mafhumnya gurah mesin. Dengan memakai alat tertentu, kerak-kerak oli atau apalah yang ada di dalam mesin akan disedot keluar agar bersih.
Setelah proses ini bisa dirasakan hasilnya. Mobil yang awalnya tarikan kurang mantab bisa menjadi lebih enteng saat digas. Tentunya juga dengan pengecekan tipis-tipis pada komponen lainnya.
Biayanya saya agak lupa, tapi kira-kira kisaran Rp. 200.000 - 250.000.
4. Oli Power Steering Bocor
Sangat tidak nyaman rasanya jika mengendarai mobil dengan oli power steering yang bermasalah, bocor misalnya. Ini pernah saya alami.
Setiap kali menggunakan mobil dengan jarak perjalanan jauh, saya harus menyetock satu botol oli power steering di jok belakang. Begitu seterusnya sampai sebelum diatasi bengkel langganan.
Apabila teman-teman mengalaminya, coba dicek sendiri pada bagian selang saluran ke power steering. Sesuai dengan pengalaman pribadi, oli power steering bocor terletak pada bagian selangnya.
Setelah saya belikan selang power steering kemudian dipasangkan oleh bengkel, oli power steering kembali aman dan saya sudah tidak perlu lagi repot-repot isi ulang. Estimasi biaya sekitar Rp. 200.000 dengan jasa pemasangannya.
5. Wisata Bengkel Mobil
Biar artikelnya tidak terlalu panjang, maka sub-point ini saya ringkas saja dengan istilah wisata bengkel mobil. Mengapa? Pola perawatan mobil berbeda dengan motor. Jika motor mengalami kendala yang beragam, cukup datang ke satu bengkel dan berbagai permasalahan baik itu ada di mesin, kelistrikan atau kaki-kakinya semua bisa teratasi.
Sedangkan mobil berbeda, setiap bengkel ada spesialisnya sendiri-sendiri; ada yang spesialis interior dan kelistrikan, fokus hanya service ac mobil, spesialis kaki-kaki, spesialis tune-up mesin dan lain sebagainya.
Jadi, bengkel mana yang dituju tergantung dengan jenis kendala apa yang dialami mobil kita. Pengalaman serta wawasan kita dalam dunia permobilan akan terus berkembang seiring dengan lama waktu kita merawat mobil kesayangan.
Apabila kita menginginkan kondisi mobil yang nyaman, enak dipandang, dan tidak membuat was-was saat digunakan, maka melakukan wisata bengkel ini seyogyanya harus dilakukan. Sampai puncaknya nanti, kita akan menemukan bengkel langganan yang bisa menjadi rujukan.
6. Ganti Ban Mobil
Sesuai topik utama artikel kali ini, saya juga ada pengalaman dan informasi mengenai biaya ganti ban mobil.
Sekitar 4 bulan lalu saat “Mbak Luna”, sebutan mobil kesayangan, saya gunakan perjalanan keluar kota mengalami pecah ban bagian depan sebelah kiri. Akhirnya saya ganti dengan ban serep untuk perjalanan pulang ke rumah.
Keesokan harinya saya cari-cari info dari teman-teman kira-kira bengkel ban mobil yang rekomended, indikatornya ban berkualitas, harga bersahabat dan pelayanannya memuaskan. Setelah dapat info langsung tancap gas ke bengkel.
Desclaimer dulu, saya bukan orang yang mengetahui info sepenuhnya terkait harga ban di pasaran dan perbandingan kualitasnya. Modal saya hanya satu, setidaknya sudah ada teman dekat yang merekomendasikan.
Sesampainya di bengkel, intinya saya meminta pendapat kepada pemilik bengkel kira-kira ban merk apa yang cocok dan harganya berapa. Setelah mengecek isi dompet, putuskan pilihan. Jadi husnudzon saja, bengkel pasti memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya.
Dari bengkel ban ini saya menjatuhkan pilihan pada ban mobil merk Acceiera ukuran 195/50 ring 16 dengan harga sepasang Rp. 1.200.000. Kemudian, selang dua bulan setelahnya, menyusul ganti ban belakang dengan merk dan ukuran yang sama. Hanya saja, karena momen ganti ban belakang pasca ada kenaikan harga BBM, harga ban juga ikut naik selisih Rp. 100.000.
Jadi, total biaya ganti ban mobil yang saya keluarkan semuanya sebesar Rp. 2.500.000.
Demikian teman-teman artikel saya pada kesempatan kali ini, tentunya pengalaman pribadi ini tidak bisa jadi patokan. Pasalnya, di setiap wilayah pasti harga pasarnya sendiri-sendiri baik itu untuk biaya service mesin, service termasuk juga biaya ganti ban mobil.
Namun, setidaknya dari pengalaman ini bisa menjadi gambaran umum bagi teman-teman yang masih masih awal-awal merawat mobil.
Sekali lagi terimakasih sudah berkunjung ke laman blog ini, salam.